PILKADES Beranda Info Meeuwo Paniai BERDARA kantor bupati Paniai

PILKADES Beranda  Info Meeuwo  Paniai BERDARA kantor bupati Paniai 

Ini kronologi penembakan di Paniai yang menewaskan Donatus Nawipa, dipicu karena ongkos transportasi Pilkade

Paniyai, (WAGADEI) – Pada Selasa, (4/7/2022), telah terjadi penembakan terhadap warga sipil di Madi atau kompleks pemerintahan Kabupaten Paniai. Kejadian ini bermula ketika sebagian panitia pemilihan kepala desa (Pilkades) tingkat kampung ngotot meminta anggaran lebih kepada panitia Pilkades tingkat Kabupaten. 

Ketua Panitia Pilkades Kabupaten Paniai, Oktopianus Tekege kepada wagadei.com mengatakan, sesuai jadwal pihaknya hendak membagikan logistik Pilkades kepada panitia tingkat kampung yang disaksikan langsung oleh masing-masing Kepala Distrik.“Untuk pertama, kami sudah kasih logistik kepada 10 kampung di Distrik Yatamo. Dan itu sudah aman, mereka tidak persoalkan, terima dengan baik didampingi Kepala Distrik Yatamo, Yanuarius Tekege,” ujar Oktopianus Tekege, Rabu, (6/7/2022).

Selanjutnya, karena panitia Pilkades tingkat kampung dari kampung lain tidak terima dengan pemberian ongkos transportasi sehingga mereka melakukan ribut.
“Padahal dalam ketentuan, kami berikan ongkos transportasi sesuai dengan jangkauan wilayah. Seperti yang dekat perkotaan itu Rp 600 per kampung, kampung terjauh Rp 800 per kampung dan kampung terluar itu Rp 1 juta per kampung. Jadi saat itu, kami sudah jelaskan bahwa untuk honor panitia Pilkades tingkat kampung akan kami berikan setelah proses Pilkades selesai. Itupun mereka tidak terima, lalu mereka minta uang Rp 50 juta per kampung. Sementara anggaran untuk Pilkades ini Rp 3 miliar, Rp 600 juta sudah kami pakai. Sisa Rp 2.400 juta saja, dan itu tidak cukup. Saya sudah jelaskan panjang lebar tapi mereka tidak terima,” ungkapnya.

Kronologi
Hari Selasa tanggal 5 Juli 2022, jam 11.45 WP para panitia pemilihan kepala kampung yang bertugas di masing-masing distrik dan kampung, Plh (Pelaksana Harian) kepala kampung, mantan kepala kampung,

Bamuskam dan sejumlah masyarakat melaksanakan pertemuan bersama dengan pihak panitia Pilkades Pemerintah Daerah di halaman kantor Bupati Paniai dalam rangka pemberian biaya transportasi untuk pendistribusian logistik (surat suara, kotak suara, dan kebutuhan lain) ke masing-masing kampung.

Kesempatan itu biaya transportasi yang diberikan oleh Pilkades tingkat Kabupaten adalah sesuai dengan standar biaya yang telah ditetapkan (sesuai ketentuan) namun massa menuntut untuk memberikan dana yang sudah tidak sesuai dengan ketentuan dan standar biaya yang berlaku untuk pendistribusian logistik, dan meminta untuk membayar honorarium masing-masing Panitia Pemilihan pada saat itu juga yang di mana sudah dijelaskan oleh Pihak Panitia dari Pemerintah Daerah (Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Paniai), bahwa honorarium akan diberikan setelah pelaksanaan kegiatan Pilkades selesai dilaksanakan.

Jam 12.12 WP, massa merasa tidak terima oleh penjelasan Ketua Panitia Pilkades tingkat Kabupaten maka massa mulai melakukan pengrusakan terhadap pintu teralis besi Kantor Bupati, sambil melakukan juga penyerangan dengan melempar material kearah pintu, jendela dan ke arah anggota TNI dan Polri yang melaksanakan pengamanan di Kantor Bupati.

Jam 12.15 WP rombongan Ketua Panitia Pilkades tingkat Kabupaten masuk kedalam kantor Bupati, lalu mengunci pintu depan.

Pukul 13.00 WP anggota TNI dan Polri mulai menambah pasukan untuk melaksanakan pengamanan di Kantor Bupati dan langsung melakukan tindakan persuasif untuk menenangkan massa, namun massa masih tetap melempari anggota dengan batu dan material lain sehingga pihak

TNI dan Polri mengeluarkan tembakan gas air mata sambil menghalau massa keluar dari halaman kantor Bupati yang membuat masyarakat makin anarkis, sehingga pihak TNI dan Polri membuat tembakan peringatan sambil mengevakuasi ASN bersama ketua panitia dari Kabupaten yang berada dalam kantor Bupati Paniai.

Pukul 13.47 WP setelah massa berhasil keluar dari halaman kantor Bupati, terdapat dua orang masyarakat yang terluka dan berada di jalan mendekati Kantor Bupati, selanjutnya dievakuasi ke RSUD Paniai. Kedua korban tersebut adalah Donatus Nawipa dan Alpius Giyai.

Pada pukul 14.55 WIT, pihak medis di RSUD Paniai menyampaikan bahwa korban atas nama Donatus Nawipa telah meninggal dunia pada saat dalam perawatan medis di RSUD Paniai.

Pukul 15.25 WP, massa yang berjumlah sekitar 200 orang yang berada di RSUD

Paniai membawa atau mengarak-arak jenasah Donatus Nawipa mendatangi kediaman Bupati Paniai dan langsung menerobos pagar dan masuk kedalam kediaman Bupati yang selanjutnya melakukan pengrusakan fasilitas serta

melakukan penganiayaan terhadap satu anggota Polisi dari Polres Paniai yang bertugas di kediaman

Bupati Paniai bernama Pimlipki Hitokdana (28) mengalami ruka robek dan Samuel (sopirnya ibu Bupati) dipukul massa di belakang kediaman Bupati, namun diselamatkan oleh Abeth You, wartawan Jubi yang sedang meliput berita dan melerai warga.

Pukul 16.00 WP massa keluar dari kediaman Bupati Paniai sambil mengantar jenazah korban (arak-arakan) menuju ke rumah duka yang berada di kampung Uwibutu, Distrik Paniai Timur.

“Korban meninggal dunia atas nama Donatus Nawipa di RSUD Paniai diperkirakan mengalami luka robek di bagian perut dan 1 orang lagi yang masih dalam perawatan medis atas nama Alpius Giyai,” kata Amon Gobai, salah satu perawat yang tangani kedua pasien.

Kasat Pol PP Kabupaten Paniai, Yaved Adii mengatakan, pihaknya melaksanakan tugas pengamanan, sambil melerai warga namun tidak diindahkan sehingga terjadi penembakan.

“Kami untuk melaksanakan pengamanan Pelaksanaan pengambilan logistik (surat suara) oleh panitia pemilihan tingkat kampung didampingi kepala distrik masing-masing kampung, tidak ada maksud lain kami hanya mengamankan jalannya pengambilan logistik (surat suara) agar berjalan tertib aman dan lancar. Tapi tidak mau mengalah, akhirnya jadi begini. Ada korban jiwa,” ujar Adii.

Danramil 1703-01/Enarotali, Mayor Cba (K) Marina Rumawak mengatakan, pukul 09.32 WP pihaknya melakukan pemanggilan kepala distrik, perwakilan panitia pemilihan tingkat kampung didampingi Bamuskam untuk pengambilan logistik (surat suara) kedalam halaman kantor Bupati.

“Pukul 11.20 WP perwakilan dari tiap-tiap kampung menuju lapangan kantor Bupati Paniai. Pukul 12.35, seorang pemuda berinisial EP selaku tm penyaluran logistik bilang bahwa hasil kesepakatan dari semua kampung yang berada di Kabupaten Paniai untuk pembayaran pendistribusian logistik kampung yang terdekat sebesar Rp 600.000. Kemudian untuk pembayaran kepada kampung yang lokasinya jauh dari Kampung Enarotali sebesar Rp 1.000.000 untuk tiap kampung. Serta untuk pembayaran Rp 5.000.000 dari masing-masing kampung yang akan dibayarkan dari mulai tahap pencoblosan sampai dengan pemungutan suara di masing-masing kampung. Pukul 12.40 WIT setelah mendengar penyampaian tersebut ada sekelompok masyarakat yang tidak terima sehingga melakukan pelemparan dan perusakan terhadap kantor bupati Paniai,” ujar Rumawak. (*)

PILKADES Beranda  Info Meeuwo  Paniai BERDARA kantor bupati Paniai 

Postingan populer dari blog ini

Ketika GELAPtersadarkan apa arti dari TERANG nogeipai

Komite Nasional Papua Barat KNPB 19 KNPB wilayah paniai SEKTOR WEGE PAPA KNPB konsulat serta rakyat pejuang di negeri West Papua.TN. YANDENI WEGE YUGIO GOBAI di pada hari JUMAT 19 APRIL 2024

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE PORT NUMBAY JAYAPURA. SELAMAT SUKSES